Akhirnya..dimulailah lagi petualangan di awal tahun ketiga menggeluti susu” (hush, jangan mikir yang aneh” ya). Maksudnya, dimulailah implementasi project SAP lanjutan dari friesland foods group dan kali ini bertempat di DLMI (Dutch Lady Milk Industries) di daerah Petaling Jaya, Malaysia.

Ada pengalaman lucu dan rada” norak sih kemaren pertama kali menginjakkan kaki di Malaysia. Sampai di KLIA (airport di sini) langsung bingung. Pertama karena airportnya gede dan keren banget (hehehe..norak) dan yang kedua karena bahasa. Emang sih pake bahasa Melayu dan penunjuk arahnya bilingual, Melayu dan Inggris, tapi karena yang ditulis gede” bahasa Melayunya dan Englishnya ditulis agak kecil di bawahnya jadilah sendirian cengengesan baca” itu penunjuk jalan.
Contoh:
arrival terminal – balai ketibaan (dari kata dasar ‘tiba’ lho, bukan ‘tiban’)
departure terminal – balai keberangkatan (kurang lucu emang..hihihii)
baggage claim – tuntutan bagasi (bagasi siapa yang mau dituntut coba?)
immigration – imigresen
emergency exit – pintu kecemasan
safety belt – tali keledar (yang ini adanya di pesawat)
Walau pun agak” lucu di telinga, at least di negara ini kayaknya lebih tertolong deh..lebih mudah untuk berkomunikasi dan dimengerti.
Continue reading →