Gender Confusion

px11.jpg

“He fights as a man so he can become a woman”
– Thai movie: Beautiful Boxer (www.beautifulboxer.com)-

Thailand memang negeri dengan sejuta pesona, dengan berbagai sisi budaya dan teknologinya. Kalau kita berjalan-jalan di seputar kota Bangkok misalnya, kita seolah-olah melompati ruang antar waktu, the past and the future. Masa lalu and masa sekarang ini. Bangkok dengan teknologinya (contoh: sistem sky train BTS dan MRT-nya) seolah-olah melebur dengan masa lalu yang diwakili oleh kentalnya budaya Buddhism-nya dengan beribu Wat (temple) beserta para biksunya (monks). Belum lagi dengan adanya ribuan (atau jutaan?) Tuk-tuk (semacam bajaj di Indonesia) serta kedai-kedai penjual mie di sepanjang jalan. Tapi ada satu hal yang sangat unik dari Thailand, yaitu fenomena “Katoey” atau Thai Ladyboy”.

Sebelum kita bahas lebih jauh, ada 2 istilah mengenai hal ini yaitu Transsexual dan Transgender.

Transsexual seringkali dideskripsikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang merasa dirinya terperangkap dalam tubuh dengan jenis kelamin yang berbeda, dan mereka ini seringkali merencanakan atau bertindak untuk mengubah dirinya (melalui operasi misalnya). Contoh paling konkrit dapat dilihat dari film Thailand yang berjudul ‘Beautiful Boxer‘. Film ini adalah kisah nyata dari Parinya Charoenphol (Nong Toom), yang dapat dilihat dari foto di awal posting ini. Foto tersebut menggambarkan Nong Toom saat aktif sebagai kickboxer (usia 12 tahun) hinggal sekarang (aktris/model berusia 21 tahun).

Merasa dirinya sebagai perempuan yang terperangkap dalam tubuh laki-laki sejak kecil, Nong Toom yang dilahirkan dari keluarga miskin di Chiang Mai, bagian utara Thailand ini menjalani suatu olah raga yang sangat maskulin dan sering disebut sebagai Thailand’s Lethal Weapon, yaitu Muay Thai alias Kickboxing. Hal ini dijalani Nong Toom demi mendapatkan uang untuk mencapai cita-citanya, mencapai total feminisme yang sesungguhnya sebagai wanita. Dikenal sebagai salah satu kickboxer Thailand yang terbaik, operasi kelamin yang dijalaninya tahun 1999 lalu benar-benar mengejutkan dunia kickboxing Thailand. Kini Nong Toom menjalani kehidupannya sebagai aktris dan model di Thailand.

Berbeda dengan Transgender. Transgender didefinisikan sebagai seseorang yang bertindak, merasa, berfikir, atau menyerupai lawan jenisnya (tentunya masih dalam species yang sama lho..hehehe). Beberapa waktu lalu pas jalan-jalan bersama istri dan alya ke Chatuchak Park, ada pemandangan yang menarik seperti di bawah ini.

IMG_5348.jpg

Sekilas terlihat biasa, seorang sekuriti taman dengan sepedanya. Tapi coba kita zoom dan lihat lebih dekat. Ajegiledotcom banget deh. Ternyata sedang pake lipstik! Sekuriti gitu lho…hehehe…

IMG_5348_zoom.jpg

Thai Ladyboy ini dengan mudahnya kita temukan di Thailand. Kalau kita berjalan-jalan sepanjang jalan Sukhumvit misalnya, banyak sekali kita jumpai ladyboy-ladyboy ini. Well, kadang-kadang memang agak sulit membedakan antara ladyboy dengan yang beneran wanita. Sudah ratusan cerita tentang bule-bule (disini bule-bule disebut sebagai farang alias foreigner – tapi farang sebenarnya juga nama buah, buah jambu biji) yang merasa tertipu ladyboy. Setelah melewatkan malam bersama ladyboy, lucunya baru pagi-pagi tau kalau teman kencannya ternyata ladyboy. Itu juga karena dikasi tau sama sang ladyboy. Belum lagi tentang bule yang patah hati, karena baru tau kalau tunangannya ladyboy padahal mereka udah hampir menikah.

Bagi yang suka jalan-jalan malam (baca: night live) sepanjang Sukhumvit, sebaiknya lebih hati-hati dengan barang bawaannya. Seringkali ladyboy ini sambil menawarkan ‘jajanan malamnya’, juga nyambi sebagai pickpocket alias copet. Terus bagaimana kalau ladyboy copet ini tertangkap polisi? Jangan heran kalau katoey ini dijebloskan ke penjara wanita, bukan ke penjara laki-laki. Bisa gawat nanti, semua napi laki-laki mulutnya bisa ngiler melihat tubuh sexy-nya sang katoey. Hehehe…

Sebenarnya ada tips mudah untuk membedakan ladyboy dengan wanita yang beneran. Jakunnya (Adam’s apple) – bahu yang lebar – tinggi tubuh melebihi rata-rata tinggi wanita Thailand – no butt – suara – (maaf) dada yang terlalu berisi / montok – terlalu feminine – makeup terlalu tebal. Yang paling susah dimanipulasi sebenarnya adalah suara. Operasi untuk mengubah pita suara membutuhkan biaya yang sangat tinggi. No wonder untuk mencapai ini Nong Toom membutuhkan waktu bertahun-tahun menjalani dunia kickboxing.

Masih belum jelas sebenarnya penyebab utama mengapa seseorang bisa menjadi transsexual atau transgender seperti katoey ini. Ada yang mempunyai teori bahwa ini disebabkan karena kandungan air di daerah itu yang mengandung Cd (cadmium). Ada pula yang berpendapat ini disebabkan karena pengaruh budaya dan lingkungan, karena banyaknya tayangan di televisi mengenai dunia katoey ini sehingga lama-lama masyarakat bisa menerima hal ini sebagai hal yang normal. Ada pula yang berteori bahwa ini disebabkan karena faktor genetik. Bahkan dia sendiri seringkali tidak bisa menentukan dirinya itu laki-laki atau wanita.

Saya sendiri sih berpendapat kalau faktor lingkungan punya peranan yang cukup banyak mendukung maraknya fenomena katoey alias ladyboy ini. Contohnya dengan adanya pemilihan Miss Tiffany di Thailand (www.misstiffany.com). Yah, semacam pemilihan miss universe atau pemilihan miss-miss lainnya. Bedanya, Miss Tiffany ini pesertanya para ladyboy-ladyboy dari seluruh Thailand.

Warning: Para cowok, ingat baik-baik ya. Yang berikut ini bukan wanita tulen. Jangan sampai keyboard komputernya basah ketetesan air dari mulut ya..hehehe…Kalau seperti ini, cowok mana yang nggak akan tertipu coba..? Now I shall present you, Miss Tiffany 2005.

112ejpgmsgMSG1127318841.jpg

32ejpgmsgMSG1127318841.jpg
This entry was posted in Uncategorized by ayah. Bookmark the permalink.

12 thoughts on “Gender Confusion

  1. Akhirnya si Yasin posting juga di tengah malam begini. Oke deh, biar gw yg jadi komentator pertama. Hihihi…

    Berbicara tentang gender di Thailand, memang suka bikin garuk2 kepala. Bagaimana tidak, dari statistik yang ada (ini mah statistik darurat, omongan dari mulut ke mulut sih) konon 4 dari 10 lelaki akan menjadi dewasa sebagai wanita atau kewanita2an. Nah lo. Dimana di dunia ini yang mempunyai fenomena seperti ini selain di Thai? Hehe…

    Kadang2 pikiran saya adalah memang di sini (Thai) secara genitas, sudah terjadi evolusi. Kalo dulu Darwin mengatakan kita berasal dari monkey. Mungkin nanti akan berubah dari jelas2 lelaki dan wanita… jadinya hermafrodit… Hehehe… Loh kok jadi hermafrodit sih? Yach bisa aja dong… namanya juga komentar. Hueehehehe…

  2. hmmm,… kalau gak salah pernah dengar untuk operasi plastik/revisi kelamin (hehehe) di Thai sampai digratiskan? benar gak? … geuleuh juga ya… bayangin cewe asli masuk ke toilet yang sama dengan ladyboy… gak risih gitu?

    Kalau 4 sampai 10 laki2 jadi ladyboy, thai bisa kekurangan penduduk dalam beberapa tahun kedepan ya… ckckck…. berbanding terbalik sepertinya dengan indonesia hehehe. Produktivitas tinggi sih….

  3. Sebenarnya ada tips mudah untuk membedakan ladyboy dengan wanita yang beneran. Jakunnya (Adam’s apple) – bahu yang lebar – tinggi tubuh melebihi rata-rata tinggi wanita Thailand

    Kayaknya tips ini ngak berlaku buat si cantik miss tiffany yg baju putih itu sin hahahaaa… jadi inget dulu pas pertama kita liat langsung terbengong2 hahahaa

  4. Bottie, omong-omong masalah operasi kelamin, ada satu kasus di salah satu rumah sakit ternama di Thai ini dimana satu orang pasien pagi2 kaget karena kok tiba2 ‘senjata pamungkas’nya udah ilang. Selidik punya selidik, ternyata dokter salah mengoperasi dia, yang disangka dokter, pasien lain yang ingin operasi kelamin…gawat…perlu hati-hati di rumah sakit…:)

  5. Yasin, masak sich ada yang peristiwanya ampe begitu…
    wah bottie kalo mo ikutan kudu ati2 tuch….bisa2 susan bisa teriak nanti Hehehehehe….
    Btw di Thai bisa membuat cowok jadi cantik, gmana cewek di operasi yach ??…pasti bisa luebihhhh cantik n ikutan “pemilihan ratu sejagad” ehmm boleh jadi prrtimbangan juga nih…

  6. Hahaha…si welly..pengen dioperasi plastik juga ya..? Mereka ini bisa begini karena mengkonsumsi pil hormon dalam dosis yang besar. Kalau dosis normal 1 pil per hari, mereka bisa menenggak 5-10 pil per hari! Terus supaya bisa ramping / slim, mereka juga mengkonsumsi pil yang paling mujarab (tapi illegal kayaknya) untuk ramping, yaitu ‘methamphetamine’. Beberapa dokter gelap yang pernah tertangkap ternyata menyarankan obat ini ke para ladyboys dengan nama medik: ‘Desoxyn’. Gile bener…hehehe..

  7. Kalo secara fisik semua sudah mirip kaya’ wanita, suara juga sudah seperti wanita, bahkan pinggulnya pun sudah besar seperti wanita… Nah, jalan terakhir untuk mendeteksi mereka adalah dengan meminta ID nya… disitu akan jelas tertulis namanya dengan embel2 MR … hehehe…

    So jadi udah cakep-cakep, pas mau ngisi formulir berdasarkan ID, tetep aja nulis MR. Huehehehe…

  8. hehhehe.. tulisan artikelnya menarik nih boss..

    btw, mumpung pada lagi di bangkok, sekalian operasi di sono aja atuh boss..
    drpd ntar udah balik di jakarta, susah kan nyari dokternya. kalopun dapet jg, itu dokter jam terbangnya pasti jg belum tinggi. lho..?! 😀

    foto yg satpam itu lucu deh ihh..
    kalo ketahuan motretin dia, ga dikejar tuh ntar..
    soalnya dia kan belum pake rok, jadi ya larinya masih kenceng.. lagian dia dulu jg mantan atlete kickboxer dan muay thai. ati2 loh boss..
    hehe..

  9. HAhahaha ngomong2 satpam,
    saya juga sering banget melihat satpam di sini seperti itu ya. Yg di foto ini mukanya udah rada kelihatan ya. Ada tuh satpam yang mukanya laki abizzz tapi pas dilihat yaaa ampunnnn lagi bedakan lho… :)

  10. Pernah baca artikel juga nih sin, tentang operasi ganti kelamin..
    Jadi, di Amerika ada seorang pria yang baru pensiun mengajukan pembiayaan operasi ganti kelamin ke pemerintah lewat pengadilan, dan permintaan tsb dikabulkan (yaitu seluruh biaya ditanggung pemerintah, asik juga..)
    Tapi setelah beberapa lama, pria ini merasa dia sebenarnya cowo, bukannya cewe, jadi dia mengajukan (lagi!) pembiayaan operasi ganti kelamin (menemukan jati diri ceritanya.. tp kalo mnrt gw, orang ini sih labil.. hahaa..)
    Sayangnya kali ini ga dikabulkan (we’re talking about lots of money, here..).
    Jadi skrg dia menyesali operasi yang pernah dia jalani dulu, dan dia juga udah memutuskan berhenti mengkonsumsi obat hormon dan perawatan suntik hormon lainnya..
    Aneh ya.. Menemukan jati diri setelah mencoba kedua sisi (menjadi cowo dan cewe). Haha~

Leave a Reply